Mengapa Board Game?

Manfaat Board Game di Tengah Era Digital
(Sebuah artikel dari indonesiabermain.com)

Pada era modern ini, kehidupan masyarakat di seluruh dunia semakin dipenuhi oleh hal-hal yang serbadigital, termasuk di kota-kota besar Indonesia. Anak remaja sibuk dengan handphone-nya, orang dewasa sibuk dengan internet dan social media, dan masih banyak lagi pengaruh perkembangan digital yang mungkin membuat setiap individu tidak terbiasa berinteraksi dengan sesamanya secara langsung. Namun demikian, seringkali terlihat banyak kasus di mana seseorang merasa jauh lebih percaya diri ketika berekspresi di dunia digital, seakan-akan memiliki 2 pribadi yang berbeda.

Meskipun pengaruh digital ini tidak dapat dihindari dan bukan sepenuhnya buruk – bahkan sangat berguna bagi kehidupan kita semua, tidak ada salahnya melirik kembali pada permainan konvensional, seperti board game. Board game merupakan salah satu jenis permainan konvensional (nondigital) yang memiliki beberapa keunggulannya tersendiri dibanding permainan digital.

Mengapa board game?

Konon sejak 3.500 tahun sebelum masehi, board game sudah dimainkan di peradaban Mesir kuno, dan terus berkembang sampai sekarang. Saat ini ada beberapa board game yang sangat terkenal seperti Monopoly,Puerto Rico, Othello, dan juga Catur.

Secara harfiah, board game adalah segala jenis permainan yang menggunakan papan atau alas untuk bermain, dan biasanya dimainkan oleh lebih dari 1 orang di 1 meja yang sama. Berkumpulnya sekumpulan orang di satu meja untuk bermain merupakan sebuah fenomena yang hanya dapat diciptakan oleh board game. Melalui situasi ini, sebuah board game memiliki keunikan tersendiri dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan mental para pemainnya. Baiklah, mari kita mulai bahas beberapa keunggulannya:
Aturan

Board game merupakan permainan yang penuh dengan aturan. Board game hanya akan dapat dimainkan dengan baik ketika semua pemain mematuhi aturan-aturan tersebut. Artinya permainan ini secara tidak langsung melatih pemain untuk mematuhi aturan secara sadar dan berlaku jujur.



Bermain Board Game

Interaksi Sosial

Kebanyakan judul board game dapat dimainkan oleh lebih dari 3 orang pemain. Dengan variasi yang ada,board game bisa mengajak sesama pemain untuk bekerja sama dan mengalahkan permainan itu sendiri (Ghost Story, Arkham Horror), bernegosiasi (Bohnanza, Monopoly, Puerto Rico), bermain peran (DnD, Bang, Werewolf), bluffing (Citadels, Sabouteur), atau tindakan lain yang mengharuskan pemainnya untuk berinteraksi dengan pemain lainnya. Di balik tujuan memenangkan permainan, tiap pemain secara tidak sadar juga melakukan komunikasi intens dengan pemain lain selama permainan berlangsung, baik dengan tujuan melakukan tipu daya, bercanda, negosiasi, maupun membahas aturan yang ada.

Edukasi

Sebuah board game yang menarik umumnya dikemas ke dalam sebuah tema tertentu yang juga menarik, contohnya Monopoly yang dikemas ke dalam tema investasi dan pembelian lahan atau Agricola yang memiliki tema tentang mengelola peternakan. Banyak pula board game yang mengambil tema dan settingwaktu sesuai dengan sejarah seperti Batavia dan Alhambra. Sedikit banyak board game memberikan pengetahuan baru pada pemainnya, dan tidak sedikit pemain menjadi tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang tema yang diangkat oleh sebuah board game.

Selain dari sisi tema, hampir seluruh permainan board game mengharuskan pemainnya untuk mengasah otak seperti mengatur strategi, memprediksi, mempersiapkan taktik, dan pengambilan keputusan. Faktor edukasi ini terdapat pada beberapa permainan digital online, namun pengalaman yang didapat menjadi berbeda ketika pemain berhadapan langsung dengan pemain lain dan melihat akibat dari setiap pengambilan keputusan yang terjadi baginya dan orang-orang di sekitarnya.

Risiko dan Simulasi

Setiap perbuatan manusia pasti ada pengaruh dan akibatnya, baik langsung maupun tidak langsung. Dengan board game, setiap pengambilan keputusan ini akan disimulasikan dengan cepat. Pemain akan dapat melihat akibat yang ia timbulkan dalam sebuah kelompok sosial (sesama pemain) sebagai bentuk dari keputusan yang ia ambil selama permainan. Setiap pengkhianatan, pengingkaran janji, kesetiakawanan, keberuntungan, dan kerja sama dalam permainan, akan menghasilkan hubungan timbal balik langsung di antara pemain. Dengan kata lain, board game merupakan permainan yang melatih kehidupan bermasyarakat dengan memberikan latihan simulasi situasi kepada pemainnya.



Orang Tua dan Anak Bermain Bersama

Jenjang Generasi

Tidak semua orang dapat menikmati permainan digital, terutama orang tua. Mengapa? Karena kebanyakan dari permainan digital mengandalkan ketangkasan penggunanya dalam teknologi, seperti menggerakkan mouse atau joy pad. Karena itu, beberapa orang tua menganggap game digital terlalu rumit dan sudah bukan lagi waktunya bagi mereka untuk mainkan.

Sebaliknya, board game merupakan jenis permainan konvensional yang sudah dikenal sejak lama. Tidak diperlukan pemahaman khusus untuk bisa memainkannya, sehingga semua orang bisa langsusng bermain board game. Dengan begitu, para pemain dapat dengan mudah mengajak orang tua mereka untuk bermain board game, sehingga keharmonisan dalam keluarga dapat ditumbuhkan.

Sesuai beberapa poin di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa board game merupakan permainan yang erat dengan fitur sosialisasi di antara pemainnya dan dapat dimainkan oleh berbagai kalangan usia. Hal ini merupakan hal yang sangat sulit didapat melalui permainan digital offline ataupun online sekalipun.

Ditulis oleh Nelson Gustav Wisana